Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) menyatakan bahwa Jakarta berada pada posisi tanggap darurat sampai 27 Januari 2013 akibat banjir yang sudah melanda ke seluruh wilayah Jakarta.
"Berdasarkan info dari Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG), intensitas hujan masih tinggi sampai minggu depan. Jadi, kita buat pernyataan tanggap darurat sebagai langkah antisipasi," kata Jokowi dalam konferensi pers bersama sejumlah kementerian di Balai Kota, Jakarta Pusat, Kamis.
Jokowi mengungkapkan bahwa sejumlah kebutuhan pokok untuk para pengungsi akibat bencana banjir akan segera dipenuhi, tapi melalui proses tender terlebih dahulu.
"Oleh karena itu, saya berharap agar setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terus bergerak dan bekerja untuk menangani banjir ini, sehingga bantuan cepat disalurkan," ujar Jokowi.
Banjir kali ini bisa terbilang lebih besar dari kejadian banjir pada tahun 2007. Ketinggian air pada pintu air Manggarai mencapai 1.020 sentimeter, sedangkan saat ini ketinggian air di pintu air itu sudah diatas 1.030 sentimeter.
"Pak Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tadi sudah menelepon saya dan beliau mengimbau agar melakukan tindakan di lapangan secepat mungkin," tutur Jokowi.
Menteri koordinator bidan kesejahteraan Rakyat Agung Laksono mengatakan bahwa terkait kondisi tanggap darurat itu, pihaknya sudah menyediakan 84 titik pos pengungsian untuk lebih dari 19.000 pengungsi.
"Sehingga, kalau ketinggian air terus bertambah, kami menghimbau agar masyarakat segera mengungsi ke pos-pos yang sudah disediakan dan tidak kembali ke rumah masing-masing sebelum dinyatakan aman," ungkap Angung.
0 komentar:
Posting Komentar